Website Ini Masih dalam Tahap pengembangan, Masukan anda sangat kami harapkan untuk perbaikan kedepannya
Selamat Datang, Semoga dengan hadirnya website ini, dapat meningkatkan pelayanan administrasi dan informasi kepada masyarakat.
SALAM DESA,, MAJU,BERKEMBANG,MANDIRI
Sejarah Desa
Administrator 26 Agustus 2016 15:38:09
Gambaran Umum Desa
Kecamatan Boyan Tanjung merupakan kecamatan terluas ke-11 di Kabupaten Kapuas Hulu dengan luas wilayah keseluruhan adalah sekitar 770,26 km⊃2;, setara dengan 2,58 persen dari luas Kapuas Hulu. Letak astronominya berada antara 0,16⁰ LU sampai 0,29⁰ LU dan 112,19⁰ BT sampai 112,29⁰ BT. Kecamatan Boyan Tanjung dengan Ibu kota Kecamatan di Desa Mujan berbatasan langsung dengan daerah-daerah sekitarnya yaitu :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kec. Bunut Hilir
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Sintang
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kec. Pengkadan
- Sebelah Timur berbatasan dengan kec. Bunut Hulu
Kecamatan Boyan Tanjung meliputi 16 Desa. Tiga desa dengan wilayah terluas yaitu Desa Nanga Jemah, Desa Nanga Sangan dan Desa Nanga Boyan atau sekitar 8,29%, 8,26%, dan 7,52% dari luas kecamatan. Desa dengan luas wilayah terkecil yaitu Desa Boyan Tanjung atau hanya sekitar 4,10% dari luas wilayah kecamatan (Sumber data statistik Kecamatan Boyan Tanjung 2015).
Desa Nanga Betung didirikan oleh Raden Pati kira – kira pada Tahun 1900 an, Raden Pati adalah utusan Pangeran Laksamana yang berkedudukan di Nanga Bunut. Sewaktu Raden Pati menempati kampung Nanga Betung Rumah Penduduk saat itu belum terlalu ramai dan padat serta rumah penduduk jaraknya berjauhan satu sama lain. Diberi nama Nanga Betung karena terletak di Nanga atau muara sungai yang pada waktu itu di tumbuhi banyak “ BAMBU BETUNG “ atau disebut masyarakat setempat Poren Betung / Buluh Betung yang ukurannya lebih besar dari bambu – bambu lainnya.
Sungai betung terletak disebelah kiri mudik sungai Boyan. Setelah dipimpin Raden Pati kampung Nanga Betung dipimpin oleh RADEN CAKRA ( nama aslinya Atoy ). Atoy adalah penduduk pribumi yang menurut cerita nenek moyang beliau adalah seorang “ ULUN “ yaitu seorang pemalas yang menderita penyakit kulit ( Lusung / Kurap ). Atas kekuasaan yang maha kuasa beliau mendapat LAILATUL QADAR , yaitu pada suatu malam beliau melihat disepanjang dasar Sungai Betung terhampar pasir yang menguning. Oleh beliau segera memotong seruas bambu / Poren Betung ( Bambu besar ) yang tumbuh di Nanga Sungai, kemudian beliau langsung memasukan pasir yang menguning tersebut kedalam seruas bambu yang baru diambilnya dari nanga sungai. Setelah sampai dirumah disimpannya dibalik pintu, Beberapa hari kemudian berkunjunglah Raden Pati kerumah RADEN CAKRA ( Atoy ) dan secara tidak sengaja didapati oleh Raden Pati seruas bambu yang berisikan emas yang masih ditaruh dibalik pintu masuk.
Karena Raden Pati menginginkan emas tersebut maka sebagai ucapan terima kasih diangkatlah Atoy menjadi penguasa yang bergelar RADEN CAKRA yang kemudian menggantikan kedudukan Raden Pati sebagai Pemimpin Kampung yang diberi nama NANGA BETUNG. Kepemimpinan RADEN CAKRA berjalan mulus dan tanpa ada kendala suatu apapun, Kemudian Kepemimpinan RADEN CAKRA runtuh pada Zaman Penjajahan Jepang. RADEN CAKRA menjadi sasaran utama untuk dibunuh Penjajah Jepang, dan akhirnya RADEN CAKRA melarikan dirikan diri ke Malaysia, sedangkan masyarakat biasa dipaksa bekerja untuk jepang dan dilarang mengerjakan pekerjaan biasanya. Jepang memperkerjakan masyarakat secara paksa menggali “ BATU TUNGAU ( Batu Merah ) “ untuk dijadikan bubuk MESIU, sebagian masyarakat juga dipaksa menggali lubang yang sangat Besar yang pada saat ini disebut “ LUBANG ACOI “ Menurut cerita lubang tersebut direncanakan oleh tentara Jepang untuk mengubur orang – orang yang kuat, menentang dan masyarakat yang tidak mampu bekerja lagi. Akan tetapi belum sempat tentara Jepang memasukan masyarakat ke lubang tersebut, tentara Jepang yang berada di Nanga Betung diberi edaran dari Pesawat Terbang untuk mundur dari Wilayah Republik Indonesia karena Jepang sudah dinyatakan kalah dalam Perang Dunia II. Tempat bersejarah itu berlokasi tidak jauh dari simpang Sungai Miru di pedalaman Sungai Betung, Sampai pada saat ini masih bisa dilihat jalan dan BAK – BAK BESI yang dipergunakan untuk mengangkut “ BATU TUNGAU ( Batu Merah ) “ dan masih dapat dilihat juga Lubang Acoi kini sudah membentuk KOLAM. Menurut masyarakat yang pernah dipenjarakan pada waktu itu, di dalam Lubang Acoi terdapat senjata peninggalan tentara Jepang.
Sepeninggalan tentara Jepang masyarakat kembali melakukan aktifitas pekerjaan mereka sebelum masa penjajahan Jepang, yaitu Ladang berpindah – pindah, Mendulang Emas dan Parit Emas ( dengan cara membendung sungai dan di aliri air ke tepi sungai untuk di tebuk tanahnya dan mengambil emasnya )
Adapun Pemimpin kampung Nanga Betung setelah peninggalan tentara Jepang adalah sebagai berikut :
- Kepala Kampung
- LAYAT ( Setelah tentara Jepang menyerah dan mundur dari Nanga Betung ( dibawah 1950 an )
- UNIT memimpin pada Tahun 1950 – 1960
- SAPI’ I Memimpin pada Tahun 1960
- NURDIN Memimpin pada Tahun 1960
- REHAN Memimpin pada Tahun 1960 – 1970
- TADUNG Memimpin pada Tahun 1970 – 1980
- SAPRIADI Memimpin pada Tahun 1980 – 1988
- MASTUR Memimpin pada Tahun 1988 – 1989
- BACHTIAR Memimpin pada Tahun 1989 – 1995
Pada Tahun 1995 Kampung Nanga Betung menjadi Dusun Betung Desa Riam Mengelai Kecamatan Bunut Hilir Kabupaten Kapuas Hulu.
- Kepala Dusun
- BUSTAMI Memimpin pada Tahun 1995 – 2004 ( Pertama )
- NURHAKIM Memimpin pada Tahun 2004 – 2006 ( Kedua )
Dusun Nanga Betung kemudian di mekarkan menjadi Desa pada Tahun 2006, Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kapuas Hulu Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemekaran Desa di Kecamatan Boyan Tanjung maka dibentulah Dusun Nanga Betung Menjadi DESA NANGA BETUNG Kecamatan Boyan Tanjung Kabupaten Kapuas Hulu pada Tahun 2007 secara Definitif.
- Kepala Desa
- SUPRIYADI PLT Kepala Desa ( Kasi Pemerintahan Kecamatan Boyan Tanjung ) beliau memimpin pada Tahun 2007 sebelum Pemilihan Kepala Desa Definitif selama ( 2 Bulan 17 Hari )
- MADDUANI Kepala Desa terpilih Pertama, beliau mengundurkan diri pada pertengahan Tahun 2008 dikarenakan mencalonkan diri dilegislatif ( DPRD ), Sekretaris Pertama Saudara JAMRUL memegang pada Tahun 2007 - 2010
- SAPARUDIN Plt Kepala Desa ( Kaur Kesra Desa Nanga Betung ) sampai dengan bulan Mei 2010
- NURHAKIM Memimpin pada Tahun 2010 – 2016 ( SK Bupati Kapuas Hulu Nomor : 186 Tahun 2010. Beliau berakhir pada tanggal 14 Juni 2016. Sekretaris Desa kedua BUDI RAHMAN, SE, memimpin pada Tahun 2010 – 2016. Kemudian ZULKARNAIN Sekretaris Ketiga memimpin pada Tahun 2016 – Sekarang. ( SK Kepala Desa Nomor : 5 Tahun 2016.Tanggal 5 Januari 2016 ), ( Surat Perintah Penjabat Pelaksana Tugas Nomor : 141 / 69 / Kec. BT / SEKC Tanggal 18 Januari 2016 )
- HARDI Penata Tk. 1, NIP : 19601015 198503 1 014 ( Trantibmas Kecamatan Boyan Tanjung ) PLT Kepala Desa Nanga Betung memimpin pada 17 Juni 2016 – 07 Oktober 2016. ( SK Nomor : 141 / 400 / Kec. BT / Sekc. Tanggal 10 Juni 2016 ).
- MADDUANI Memimpin pada 07 Oktober 2016 - sekarang KEPUTUSAN BUPATI KAPUAS HULU Nomor 477 TAHUN 2016 Tanggal 21 September 2016 ( 2016 - 2022 ) GUNTUR Sekretaris Desa Nanga Betung yang Keempat Dengan Rekomendasi Camat Nomor : 141/38/Kec.BT/Pem. Tanggal 17 Januari 2017 dan SK.Kapala Desa Nomor 2 Tahun 2017.
Demografi Desa
- Batas Wilayah Desa
Letak geografi Desa Nanga Betung , Sebagian besar wilayah Desa Nanga Betung merupakan wilayah perbukitan dan berbatasan dengan wilayah Hutan Lindung ( HL ) NYABAN PANGIHAN LABUANAK, Titik Kordinat UTM : 0049679 49N : 0673939 ). Desa Nanga Betung terletak pada Koordinat 0⁰ 28, 19 “ LS dan 112⁰ 29,15” BT, Secara Administratif Desa Nanga Betung termasuk kedalam Kecamatan Boyan Tanjung Kabupaten Kapuas Hulu dengan luas Desa 42, 6 Km⊃2; ( 4. 261 Ha ) dan terdiri dari 3 ( Tiga ) Dusun yaitu Dusun Kalang, Dusun Betung dan Dusun Bantas. Adapun Batas Wilayah Desa Nanga Betung sebagai berikut :
Sebelah Utara : Desa Mujan dan Desa Pemawan Kecamatan
: Boyan Tanjung
Sebelah selatan : Desa Tubang Jaya Kecamatan Boyan Tanjung
Sebelah Barat : Desa Boyan Tanjung Kecamatan Boyan Tanjung
Sebelah Timur : Desa Riam Piyang Kecamatan Bunut Hulu
- Luas Wilayah Desa : 42,6 Km⊃2; ( 4. 261 Ha )
- Pemukiman : 4, 04 ha
- Pertanian Sawah : 40 ha
- Ladang/tegalan : 30 ha
- Hutan : 1. 825 ha
- Rawa-rawa : .... ha
- Perkantoran : 0, 3 ha
- Sekolah : 0, 7 ha
- Jalan : 80 ha
- Lapangan sepak bola : 1 ha
- Orbitasi
- Jarak ke ibu kota kecamatan terdekat : 3 KM
- Lama jarak tempuh ke ibu kota kecamatan : 10 Menit
- Jarak ke ibu kota kabupetan : 86 KM
- Lama jarak tempuh ke ibu kota Kabupaten : 2,5 Jam
Komentar atas Sejarah Desa
Formulir Komentar (Komentar baru terbit setelah disetujui Admin)
Layanan Mandiri
Silakan datang atau hubungi operator desa untuk mendapatkan kode PIN anda.
Masukan NIK dan PIN
Aparatur Desa
Peta Desa
Komentar Terkini
Statistik Pengunjung
Hari ini | |
Kemarin | |
Jumlah pengunjung |