Desa Nanga Betung

JAMHOR DIANA adalah Tokoh Agama sekaligus Petani Kratom, beliau kelahiran Nanga Kalis Kurang lebih " 20 thn saya katanya sudah menjadi warga Desa Nanga Betung Kecamatan Boyan Tanjung, selalu ikut Pepatah orang tua, dimana Bumi di Pinjak, maka di situlah langit yg harus kita junjung, hampir di setiap Desa dan Dusun mempunyai kenangan, dan hampir setiap tokoh masyarakat saya kenal, di karenakan selalu hadir di setiap kegiatan, sehingga selalu membekas di hati rasa persaudaraan, di akhir2 ini saya merasa sedikit kerisawan, di karenakan ekonomi masyarakat agak sedikit goncang, lantara sebagian mata pencaharian warga mengharapkan dari torehan getah karet, namun sampai saat ini harga karet kisaran 6000 - 7000 per kilogramnya sementara pekerjaan lainnya tidak menentu, dibalik pergulatan ekonomi serta tuntutan pengeluaran rumah tangga besar dari hasil pendapatan. dari waktu kewaktu terbersitlah dalam benak bagaimana cara bisa mencukupi kebutuhan keluarga dari hasil pertanian, maka kita mulai menanam jenis tanaman kratom, beberapa bulan belakangan harganya cukup menjanjikan dalam memenuhi kebutuhan keluarga, karna tidak ada waktu untuk menganggur masing - masing berbagi peran dalam mengolah kratom tersebut, akan tetapi akhir -akhir ini hampir di setiap hari saya mendengarkan keluhan warga tentang hasil panen kebun purik alias kratom mereka tak bisa di jual, untuk kebutuhan hidup mereka, di karenakan tak ada yg membeli, untuk di tukar dengan beras dan keperluan biaya anak sekolah, dengan rasa iba, tergerak hati untuk mendata dari kampung ke kampung, 3 hari perjalanan berbagai macam peristiwa yg membekas di hati, ada di salah satu tempat yang membuat saya hampir tak tertahankan air mata mendengarkan percakapan para warga mereka mendatangi saya satu per satu dan ber do'a agar purik alias kratom tetap di beli dan tidak ada larangan.....dan data yang saya dapati dari warga,jumlah peteni 527 kk, 359.265 pohon purik alias kratom,a rtinya dari jumlah Kepala Keluarga tersebut, sudah mengurangi angka pengangguran dan garis kemiskinan, bukankah muslim yg kuat, lebih di sukai oleh ALLAH, dari pada muslim yg lemah " Beliau berharap Pemerintah tidak menutup mata atas keluhan dari sekian keluhan warganegaranya, apabila jenis tanaman ini dilarang maka cari lah solusi yang terbaik bagi perekonomian masyarakat.